Rabu, 23 Mei 2012

2.Budaya Bali Subak

"Subak" dari Bali yang Diakui UNESCO

Gambar: Subak (baliandbeyond.co.id)Gambar: Subak (baliandbeyond.co.id)
Setelah menanti selama 12 tahun, UNESCO akhirnya mengakui sistem irigasi unik milik masyarakat Bali, "Subak", sebagai bagian dari warisan dunia. Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Budaya ini menganggap Subak dapat mempertahankan budaya asli masyarakat Bali.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Windu Nuryanti, mengatakan bahwa budaya Subak dianggap memiliki Outstanding Universal Values yang berarti bahwa budaya ini memiliki nilai yang luar biasa dan masih bisa ditunjukkan bukti-buktinya sebagai bagian dari kultur hidup masyarakat Bali hingga saat ini. Selain menjadi warisan budaya yang terus diaplikasikan hingga saat ini, Subak juga memiliki nilai sosiologis, yang semakin mempererat rasa kekeluargaan masyarakat Bali.

Subak akan ditetapkan di St. Petersburg, Rusia, 20 Juni 2012 mendatang. Penetapan ini bertepatan dengan 40 tahun Konvensi Warisan Budaya Dunia. Konvensi yang telah ada sejak tahun 1972 ini merupakan pakta internasional untuk melestarikan budaya dan warisan alami yang tersebar di penjuru dunia.
Artikel Terkait

Giliran "Subak" dari Bali yang Diakui UNESCO
Danau Batur Dinominasikan Jadi Geopark Dunia Pertama di Indonesia
Cara Tepat dan Sehat Konsumsi Buah dan Sayur
Empat Kegunaan Minyak Nabati Selain Memasak
5 Manfaat Telur bagi Tubuh

Kepala Dinas Kebudayaan Bali, Ketut Suastika, mengungkapkan kepada VOA bahwa Subak masuk ke dalam dua kategori warisan budaya dunia. Pertama, Subak sebagai warisan budaya benda dengan Pura Subak, sawah, dan sistem irigasinya. Kedua, Subak sebagai warisan budaya tak benda dengan nilai-nilai sosial dan semangat gotong royong yang terdapat dalam Subak.

Pemerintah daerah Bali kini sedang mempersiapkan Peraturan Daerah (Perda) terkait perlindungan lahan pertanian. Pembuatan Perda ini sebagai bentuk keseriusan Bali dalam menjaga Subak.

Sebelum Subak, sudah ada beberapa warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO, di antaranya keris, Candi Prambanan, Borobudur, alat musik angklung, serta karinding.

0 komentar:

Posting Komentar